Kala senja ituTenang damaikan kalbu
Berbisik memanggilku untuk kembali
Dalam gelap menggapai untuk bermimpi



Ketika pagi bangunkan aku
Dengan secerah mentari pagi
Berikan kehangatan lindungi diriku
Dari menusuknya embun pagi

Lihatlah indah alamku sejukkan hatiku yang beku
Dengarkan suara alamku nyanyikan sebuah lagu merdu
Damaikan hati dan jiwaku

Bawalah aku tenang di sisi lambaian petang
Kala burung kepakkan sayapnya
Kala senja munculkan warnanya
Tuk sejenak menatap keindahan yang kuasa

Akankah esok dapat ku lihat lagi
Lukisan indah seperti ini
Andai semua mampu mengerti
Andai semua mampu pahami

Alamku takkan terluka
Alamku takkan murka
Alamku takkan hilang dan mati

-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-

Sebuah pernyataan tentang alam negriku yang indah tak terperi
Yang perlahan menghilang terkikis keserakahan manusia
Entah apa yang dipikirkan mereka
Menghancurkan gunung, menebang hutan
Mencemari lingkungan
Andai Sangatta-ku seperti dulu…

Semoga semua orang dapat lebih bijak dengan anugrah Yang Maha Kuasa
Atas kekayaan alam di Bumi Etam…
Bumi kita, Kalimantan Timur, Borneo, Indonesia, dan Dunia…

7 komentar:

  1. Alam Kalimantan memang perlahan namun pasti telah diperas habis oleh keserakahan manusia.

    BalasHapus
  2. puisi yang bagus...

    salam kenal dari ALAM :)

    BalasHapus
  3. keren puisinya.....

    BalasHapus
  4. hai salam kenal ;;)

    BalasHapus
  5. Aku jadi malu:$ , jangan-jangan aku pula yang ikut mengikis keindahan alam ini...

    Thanks Berat!

    BalasHapus
  6. Ijin menggunakan Puisinya untuk kompetisi yah kak...btw yang ciptakan namanya siapa yah kak? Terimakasih jatuh cinta sama puisinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setya Huda Mustaqim.

      Silahkan digunakan yang penting tetap menyebutkan penulisnya.

      Terima Kasih.

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.