Menuntunku Untuk Pulang

Cerah mentari biaskan cahyanya dari sela-sela rimbun pepohonan
Terpantul oleh air sungai ke arah mataku
Bersama desir angin yang membelai lembut itu
Mengisahkan sebuah cerita baru


Ya, minggu nan cerah datang lagi
Temani rasaku kali ini
Menyibak sebuah misteri yang akan datang padaku
Tentang pagi yang menanti
Untuk kutemui

Di sana. Ada tatapan yang samar menatapku sayu
Mengisahkan sebuah pertanyaan yang tersimpan dari sorot mata itu
Akankah aku mampu hadirkan jawaban yang mungkin ia inginkan

Tangan itu. Yang hangat ketika aku sentuh
Membesitkan sebuah rasa
Perasaan bersalah
Sejenak aku coba
Mencoba lepaskannya dalam kepuraan doaku
Lepas agar tak semakin terbawa hatiku

Sorot matanya yang tak mampu aku balas
Bukannya aku tak paham apa yang tersamarkan di balik itu
Tapi sesungguhnya aku tak berani menangkap dan mengungkapnya
Ataupun membingkainya di tempat yang seharusnya ia berada

Yah. Sebuah alasan yang saat ini mungkin bisa dipahami
Bahwa belum saatnya ia tumbuh
Mungkin nanti atau entah kapan atau bahkan tidak sama sekali
Waktu yang kan bisa beri jawaban
Tentang rasa itu
Yang tersimpan dalam diam
Seperti cahya mentari pagi ini
Yang menari indah mengikuti deru ketinting yang melaju...
Menuntunku untuk pulang

10 Dec 2012

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.